Sabtu, 30 September 2017

TelegramBOT esp8266 #Tutorial

Sebetulnya sudah cukup lama mendengar tentang pembuatan bot telegram, tapi saya pikir sulit, makanya belum mencoba. Pas ada waktu luang, saya googling dan mencoba bikin berdasarkan beberapa informasi yang saya peroleh.
Bikin akun telegram:
Kebetulan sudah lama punya. Paling mudah adalah dengan web disini, ikuti petunjuknya.
Bikin BOT, caranya ngobrol dengan botfather, stelah terkoneksi dengan akun botfather



Klik start, maka akan keluar help instruksi seperti di gambar bawah.



Ketk /newbot, maka akan diminta input nama bot yang kita inginkan, misal kita buat nama testtelegram, kemudian akan diminta untuk membuat user_name dan harus berakhiran kata bot, misal testtelegramBot atau testtelegram_bot, sebaiknya user id adalah nama ditambah bot biar mudah saja.

#jika ditolak karena nama/userID sudah ada yang pakai, ganti dengan yang lain, karena sifatnya unique

Sesudah itu kita akan mendapat balasan dari botfather:

Tulisan warna merah yang saya beri tanda panah adalah TOKEN.

Setelah itu aktifkan bot kita dengan cara: search userID yang tadi berhasil kita buat diawali dengan @, setelah ketemu di klik, dan klik START. Jika semua oke, berarti telegramBot kita sudah aktif, selanjutnya kita buat alat/hardware botnya.

esp8266
Yang sudah saya coba adalah esp8266 V01, V7 dan nodeMCU. Semuanya berjalan dengan baik.

Saya menggunakan Arduino IDE 1.6.5 R5, tapi sepertinya versi lainpun tidak masalah.
Cara install core esp8266 di IDE Arduino bisa dilihat disini
Untuk library telegramBot  bisa di download disini silahkan install seperti biasa.
Setelah semuanya terinstall, dan hardware terpasang, maka tinggal mencoba dengan example yang sudah tersedia.









Hanya perlu mengganti tiga hal saja: SSID + password sesuai dengan akses point kita, dan TOKEN yang sudah kita dapat dari botfather.
Sketch diatas (example) adalah EchoBot, cara mencobanya adalah dengan mengirim kata atau kalimat ke bot tersebut, maka bot akan mengirimkan kembali apa yang kita kirim tadi. Jika itu sudah berhasil, selanjutnya terserah kita mau dibikin apa.

Mungkin agak sulit memahami tulisan saya, mohon maaf karena saya bukan seorang penulis.
Jika ada pertanyaan silahkan PM/inbox ke Facebook Fan Page saya
Atau mention ke twitter @bambangsud atau Instagram @bambangsud

if( mencoba == gagal){
  tanya_saya_di-FB(); 
}
else if( mencoba == sukses){
  facebook.println(" terimakasih");
  instagram@bambangsud.println("terima kasih");
}

Bandung  1 Oktober 2017

Salam










Rabu, 27 September 2017

Kontrol Pompa Air

   
    Seperti yang saya janjikan sebelumnya, akan saya posting untuk membuat sendiri kontrol pompa air yang lebih handal, anti "tek-tok". Kalau sebelumnya saya coba gunakan yang sudah jadi (buatan pabrik) ternyata hanya bertahan sekira satu bulan.

 


Bisa jadi penyebabnya adalah pemasangannya vertikal sehingga mengganggu saklar mekanik yang ada di dalamnya, dan itu perlu dibuktikan.
Berikutnya saya coba bikin dengan memanfaatkan flow sensor + arduino uno dengan tambahan solidstate relay dan beberapa asesories lain.
Agar lebih murah, bisa juga arduino uno diganti dengan arduino pro mini.


Video diatas adalah percobaan untuk on/off beban berdasarkan flow air dalam pipa.


Alat sudah berfungsi sudah lebih dari Sebulan yang lalu.


Koneksi sensor



Untuk men drive pompa, bisa digunakan relay modul semacam ini, trigger untuk modul relay dari PIN D7 Arduino.


Di project ini, saya gunakan solidstate relay yang terdiri dari TRIAC BT138 dan MOC3012

Bagi yang mau mencoba, supaya lebih mudah gunakan arduino uno, untuk shieldnya bisa dibikin sendiri. Gambar PCB nya silahkan di download disini.



Inti dari programnya/sketch adalah seperti dibawah ini:
/************/
volatile int NbTopsFan; //measuring the rising edges of the signal
int Calc;
int hallsensor = 2;    //The pin location of the sensor
#define POMPA 7
int OnOff = 0;
void rpm ()     //This is the function that the interupt calls
{
  NbTopsFan++;  //This function measures the rising and falling edge of th  hall effect sensors signal
}

void setup() //
{
  pinMode(hallsensor, INPUT); //initializes digital pin 2 as an input
  pinMode(POMPA, OUTPUT);

  Serial.begin(9600); //This is the setup function where the serial port is initialised,
  attachInterrupt(0, rpm, RISING); //and the interrupt is attached
}

void loop ()
{
  int treshold = 20;
  if (NbTopsFan > treshold && OnOff == 0) {
    OnOff = 1;
    digitalWrite(POMPA, OnOff);
    Serial.println("Pompa ON");
  }
  else if (OnOff == 1 && NbTopsFan < treshold ) {
    OnOff = 0;
    digitalWrite(POMPA, OnOff );
    Serial.println("Pompa OFF");
  }
  Serial.print("Pulse: ");
  Serial.println(NbTopsFan);
  NbTopsFan = 0;      //Set NbTops to 0 ready for calculations
  sei();            //Enables interrupts
  delay (1000);      //Wait 1 second
  cli();            //Disable interrupts
  Calc = (NbTopsFan * 60 / 7.5); //(Pulse frequency x 60) / 7.5Q, = flow ratein L / hour
  Serial.print (Calc, DEC); //Prints the number calculated above
  Serial.print (" L/hour\r\n"); //Prints "L/hour" and returns a  new line
}
/*********/

Sketch silahkan dirubah sesuai selera dan kebutuhan.
Sengaja saya tidak muat secara lengkap dengan tujuan untuk memancing agar yang akan mencoba tidak copy/paste, tapi mau belajar coding dan membiasakan diri menggunakan logika. Karena dari program diatas masih harus ditambah beberapa trik agar berjalan sempurna. Tapi tidak perlu khawatir, jika ada pertanyaan silahkan PM/inbox, pasti akan saya jawab

Untuk pengembangan alat ini kedepan, saya akan pergunakan esp8266 dan telegramBot, atau WSN (arduino + nRF24L01, atau mungkin low power (& low cost) tranceiver CC1101 supaya bisa terkoneksi dengan smarHome.

Selamat mencoba.

Bandung, 27 September 2017

twitter @bambangsud
IG: @bambangsud
Beberapa posting project sebelumnya ada di wordpress.com
Jika ada pertanyaan atau yang perlu didiskusikan, silahkan PM di FB_messanger

Catatan:
Tulisan ini akan masih terus saya update berdasarkan masukan dan pertanyaan yang saya terima dari teman2.
Jadi sering2 ditengok :)



Jumat, 21 Juli 2017

Raspberry Pi Remote access

Untuk bermain dengan Raspberry PI tidak harus menggunakan monitor, tapi bisa memanfaatkan PC atau laptop dengan cara remote akses.
Untuk cara installasi silahkik klik LINK ini

Bandung, 12 Juli 2017

Senin, 10 Juli 2017

BELI BARANG SECARA KREDIT


Image result for tv sharp jadul

   Ini tentang cerita lama, kalau tidak salah tahun 1982/83, TV satu satunya layarnya rusak dan tidak bisa diperbaiki lagi. Untuk beli tunai sudah jelas tidak punya uang, karena saya sudah resign dari tempat kerja sebelumnya. Tapi berhubung merasa perlu, saya coba usaha mendatangi perusahaan yang suka memberikan pembelian barang barang elektronik secara kredit. Saya masih ingat betul tempatnya di jalan Galunggung, namanya C***mbia. Setelah mengajukan permohonan untuk pembelian TV secara kredit, maka dibuatkan jadwal untuk survey ke tempat tinggal saya. Kenapa saya tulis tempat tinggal, karena waktu itu saya tinggal bukan dirumah saya, tapi rumah punya mertua yang boleh pakai selama saya belum mampu beli rumah. Beberapa hari kemudian datang petugas survey dari C***mbia. Setelah bicara nalor ngidul, kemudian tiba pada sesi pengisian form pengajuan kredit. Semuanya lancar, hanya saat tiba pada pertanyaan "pekerjaan" dan "penghasilan" disitu saya bingung menjawabnya. Memang saya sendiri juga tidak tahu apa sebetulnya pekerjaan saya, begitu juga berapa penghasilan saya perbulan. Sudah bisa ditebak, bahwa permohonan saya ditolak, dan itu wajar. Apakah saya sakit hati dengan penolakan tersebut ?, apakah saya menyalahkan yang menolak permintaan saya, atau saya menyalahkan pemeritah saat itu, atau bahkan menyalahkan presiden karena tidak bisa mensejahterakan rakyatnya ?? jawaban saya TIDAK. Siapapun rezimnya, siapapun presidennya, pada dasarnya kita sendirilah yang menentukan pilihan soal kehidupan pribadi kita #janganlebay Tapi dalam hati saya bertekad untuk kerja keras supaya bisa membeli apa yang saya perlukan dengan cara CASH. Dan sampai sekarang saya tidak pernah berani membeli sesuatu dengan cara kredit, karena pasti akan ditolak dengan alasan "pekerjaan tidak jelas"
Kembali soal TV, waktu itu akhirnya diberi pinjaman TV mertua yang rusak, tapi masih bisa diperbaiki, lumayan lah bisa nonton TVRI stasiun satu satunya saat itu.

Catatan: sampai sekarangpun anak anak saya selalu bingung jika ditanya apa pekerjaan ornagtuanya. 😆😆😆

Bandung, 10 Juni 2017

Kamis, 15 Juni 2017

Subsidi Listrik

Dari dulu seingat saya, tiap kali ada ribut 2 kenaikan tarif listrik, beras , bbm dan lain-lain saya tidak pernah ikut ikutan protes, apalagi menyalahkan orang lain.

Masalah listrik:
Apa alasannya? Sederhana, saya bersyukur. Bayangkan saja, dari sejak lahir sampai tamat SMA, ya kurang lebih selama 18 tahun, TIDAK PERNAH merasakan nikmatnya listrik.
Di KTP tempat lahir Purworejo, tapi sebetulnya itu kabupatennya, dan tempat saya sekolah SMP dan SMA. Saya tinggal 12km di selatan Purworejo, di desa, maka jangan heran kalau waktu itu belum ada listrik.


Tiap sore harus membersihkan semprong teplok (googling kalau nggak tahu), mengisi minyak tanah, menyiapkan lampu tekan yang populer dengan lampu #petromak, lumayan terang. Tapi mendekati tengah malam semua akan menjadi gelap gulita.

Nah, kebayang nggak? Jadi pantas kalau nilai raport saya jelek, mau baca saja gelap #alasanmodeon.
Untung dulu belum suka mainan solder, kebayang nggak sih, kalau nyolder harus pakai arang. Hah satu lagi, pakaian saya semuanya hampir tidak pernah di seterika.


Untuk menyeterika harus prepare seperti orang mau bakar sate, lah mending kalau yang mau diseterika banyak, lha wong pakaian saya juga cuma beberapa lembar.

Sudahlah, jangan manja, jangan cengeng, kalaupun kebetulan sekarang pakai listrik yang 900VA dan dicabut subsidinya, ya relakan saja, itung2 bantu sodara2 kita yang belum menikmati listrik.
Saya langganan listrik beberapa meteran, yang paling kecil 1.300VA yang paling besar 4.400VA #tanpasubsidi#

Dengan semua pengalaman hidup yang saya lalui selama ini, maka tidak ada alasan bagi saya untuk bersyukur.

Bandung, menunggu saat buka puasa ke 20 di 1438H (2017)